Monday, July 6, 2009

Dari Setia Hingga Bara

Jurangmangu
Diam termangu
Meragu pada laju
Menatap langit tak lagi biru

Ciputat
Kau ingat?
Kita bertatap lamat-lamat
Lalu berungkap: tetaplah kau dekat

Parung
Aku limbung
Hati ini kian bingung
Akan belasan gadis berkerudung

Semplak
Ah, tidak
Bukan aku enggan bergerak
Kaki ini terlampau sulit menjejak

Dramaga
Tetap terjaga
Menyimpan seribu duga
Menunggu sebuah kata: aku juga

Dari Gang Setia menuju Jalan Bara, hanyalah perjalanan biasa pada suatu masa.