Friday, October 8, 2010

3Q

Akhirnya bisa juga buat video. Masih jauh dari bagus, sih. Tapi pengalaman dan ilmunya tidak tergantikan, lah. Apalagi perasaan bangga ditonton banyak orang dan diberi tepuk tangan pula.

Tuesday, October 5, 2010

No Comment, Please!

Saya sering merasa risih dengan orang-orang yang hobinya protes. Kalau ada sesuatu yang tidak sejalan dengan pikirannya langsung berkomentar. Ada kesalahan sedikit langsung mencaci. Saya jadi menduga-duga apa jangan-jangan orang-orang sepeti itu adalah orang yang selalu benar? Meskipun orang-orang seperti itu jika dituduh "selalu benar" mungkin --saya belum pernah menanyakan langsung-- menyanggahnya.

Saya suka membaca tulisan-tulisan dan pendapat orang-orang yang kritis. Saya pun selalu berusaha menjadi orang yang skeptis. Tapi apa gunanya menjadi kritis kalau ujung-ujungnya digunakan untuk menjatuhkan orang lain? Saya pikir bukan itu tujuan dari sikap kritis.

Sayangnya, saat ini saya semakin sering menemukan orang-orang seperti ini. Orang-orang (dalam pandangan saya) yang merasa akan semakin pintar jika makin banyak berkomentar, bukan belajar. Padahal buat saya berkomentar itu menuntut untuk belajar. Dengan belajar kita semakin pintar, nah, barulah berkomentar. Tapi saat ini makin banyak orang yang lebih suka menunjukkan dirinya lebih tahu, padahal dia sendiri belum tahu apa yang dia ketahui itu benar-benar pengetahuan yang benar. Yang diketahuinya langsung diterima begitu saja, tanpa memastikan kebenarannya, dan parahnya lagi langsung menyebarkannya kepada orang-orang (dan ini lebih parah lagi) yang juga percaya begitu saja.

Pascayudisium

Surat Akhir Tahun
*Ayat Rohaedi

Apa yang akan kaulakukan
menjelang berakhirnya suatu masa ini?
Merencanakan masa depan
tanpa peduli pada apa yang kaukerjakan
di hari-hari yang berlalu?
Atau justru sebaliknya:
mengenangnya dengan mesra
karena sadar semuanya itu
tak akan kembali tiba?

Apa yang akan kaulakukan
menjelang berakhirnya suatu masa ini?
Merencanakan masa depan
yang mudah-mudahan baikan
dari apa yang kualami selama ini?
Ataukah justru sebaliknya:
mengenangnya dengan mesra
karena menyelinap keyakinan
bahwa apa yang telah lalu
senantiasa baikan
dari apa yang masih bayangan?

Apakah yang akan kita lakukan
menjelang berakhirnya suatu masa ini?
Mempersibuk diri, ataukah
tidak berbuat apa pun,
cuma menerima apa yang akan tiba
entah bagaimana pun adanya?

Apakah yang akan kita lakukan
menjelang berakhirnya suatu masa ini?
Ya, apa yang akan kita lakukan

1974