Tuesday, June 15, 2010

Kiasan

dan bayangan itu kembali mengungkap yang lalu
diam tak bernyawa, bercerita di dalam sepi
*

Saya pernah merasa bahwa kangen itu hal yang indah. Ada dorongan yang membentuk kesimpulan: kalau nanti bertemu, pasti akan lebih menyenangkan. Saya pikir, memang bertemu dengan orang yang sedang dinanti, apalagi jarang bertemu, pasti beda rasanya.

Buat saya yang berpikiran sederhana ini, ketika kangen itu tiba, ya, coba temui saja orangnya, atau kalaupun jauh dan tidak mungkin bertemu langsung, setidaknya hubungi lewat media apapun, toh, fasilitasnya pun sudah lebih dari memadai. Ketika itu pula, rasa kangennya akan sembuh, atau setidaknya berkurang. Begitu sederhananya.

Tapi, bagaimana kalau jangankan bertemu langsung, secara tidak langsung pun rasanya tidak mungkin? Setidaknya ada dua alternatif: coba buka dokumentasi yang ada atau lupakan seketika. Bagi saya yang menyukai sejarah, melupakan masa lalu adalah perbuatan tercela, sedangkan mencoba membolak-balik kenangan malah memperbesar keinginan untuk bertemu.

Sebenarnya ada cara lain, seperti yang cerita Tika kepada Mba Nita (dua-duanya saudara kandung saya), "Mba, semalem Tika mimpi, lagi tidur ada yang ngetok-ngetok jendela. Pas Tika buka, ada Bapak, pake baju biru yang biasa dipake buat jemput Tika sekolah. Terus Bapak dadah sambil senyum. Tika seneng banget deh bisa ketemu Bapak."

di kiasan kita bertemu dan berjalan di kertasku*

*Monkey to Millionaire - Kiasan