Wednesday, June 3, 2009

Lisan

Bukankah yang menjerumuskan manusia ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur lebih dahulu adalah akibat lisan mereka?

kalimat terakhir dari hadits arbain ke 29 ini begitu membekas buat gw. di tengah kegaduhan saat presentasi kuliah ptun, gw memaksa diri untuk menancapkannya begitu dalam di hati gw, dan gw menangis saat itu pula.

lidah itu lebih tajam dari pedang
apa sih yang berbahaya dari sesuatu yang lunak hanya bertulang rawan?

sebagai bahan renungan, bukankah memang banyak dosa yang berasal dari lisan?

ghibah, sebuah perbuatan yang disamakan dengan memakan bangkai saudara sendiri, merupakan output dari lisan yang tidak ditata.

bohong, sebuah dosa yang menurut gw menimbulkan adiksi (bagaimana tidak, bukankah berbohong akan menuntut kebohongan lain untuk menutupinya?), pun berasal dari sana.

berapa kali kita mendengar atau membaca berita pembunuhan dimana sang pelaku mengakui, "saya sakit hati oleh perkataannya," ketika ditanya mengapa membunuh korban?

seorang teman yang tersakiti hatinya pada suatu ketika, berkata, "lisan itu dapat melukai bagian hati yang tak terlihat." kata-kata itu lebih dari cukup untuk menyesali gaya ceplas-ceplos gw.

mencoba mengingat masa lalu, entah berapa banyak complain untuk gw masalah perkataan yg dianggap dalem dan tidak berperasaan.

ada rasa takut dan senang ketika tangisan kemarin. senang karena merasa Yang-Memiliki-Diri-Ini masih menegur gw dengan indah yang membuat gw merasa begitu diperhatikan, dan takut bila diri ini masih saja terjebak pada kebodohan yang sama nantinya.

semoga penutup tulisan ini, yang juga berasal dari kumpulan hadits yang dituliskan Imam Nawawi, ini bisa gw terus amalkan untuk kehidupan gw selanjutnya.

barang siapa yang mengaku beriman kepada Alloh dan hari akhir, hendaknya berkata baik atau diam

No comments:

Post a Comment