Thursday, June 11, 2009

tabloid akhirnya beredar

ini adalah sebuah kabar
ketika tabloid hampir kelar
berangkatlah saya dengan jantung berdebar
motor dipacu begitu barbar
kemudian gerimis mulai menebar
hingga di percetakan pak par
tabloid sudah dibayar
jadinya 2750 exlempar,
begitu kata pak par
setelah berputar-putar
dapatlah kami angkutan pengantar
sendirilah saya tiada gentar
merasa tahu bilangan jakbar
namun lupa terlanjur mengakar
kesalahan kecil di persimpangan besar
berpikir sebentar:
ah, cuma sedikit melebar
setelah jauh baru tersadar
sial, saya tersasar!
bahan bakar tinggal dua bar
dompet tertinggal menambah gemetar
hujan juga tak kunjung bubar
untung saya penyabar
di persimpangan yang tak lagi lebar
perasaan kian berbinar:
ini menuju kediaman fauzan akbar!
belok kiri tembus ke jalan besar
lalu ke kanan setelah pasar
tepat sekali, fauzan nur akbar!
kembalilah saya dengan senyum lebar
pesan nasi goreng ditambah dadar
untuk mereka melipat berlembar-lembar
walau kantuk tetap tegar
hingga pagi tak terasa segar
karena tabloid mesti beredar
demi mereka yang (merasa) benar

No comments:

Post a Comment