1. Sebelumnya saya menganggap sleep paralysis yang sering saya alami dikarenakan saya tidur di tempat yang gelap dan posisi tidur yang salah. Saya merasa demikian karena saya selalu merasa sulit untuk bangun padahal merasa sadar (gejala sleep paralysis) ketika tidur sesudah subuh di bulan puasa dengan mematikan lampu kamar dan menghadap ke tembok. Namun belakangan ini saya mengalami gejala tersebut, padahal saya tidur dengan waktu, kondisi, dan posisi yang berbeda. Setelah melakukan beberapa riset, kesimpulan yang saya dapat adalah gejala sleep paralysis akan saya sering alami jika waktu tidur saya berkurang banyak dalam tempo yang lama.
2. Selama ini saya merasa saya alergi makanan laut dan perilaku saya yang suka pilih-pilih makanan merupakan perilaku yang harus saya ubah. Ternyata, setelah makan belalang, saya tidak hanya alergi makanan laut, dan kenapa saya begitu pilih-pilih makanan adalah karena badan saya begitu responsif terhadap makanan yang saya makan --badan saya langsung gatal-gatal dalam hitungan menit setelah saya makan belalang--. Jadi saya tidak merasa perlu mengubah perilaku pilih-pilih makanan yang saya miliki.
3. Sebelumnya saya beranggapan kerokan merupakan kebiasaan buruk yang sering ibu saya lakukan. Namun kemarin berkat kerokan ibu saya pada pukul 3 dini hari, saya terselamatkan dari linu di seluruh sendi tangan kiri dan kanan.
4. Selama ini saya beranggapan bahwa kematian merupakan hal yang menakutkan. Namun, ternyata kematian adalah hal yang menyedihkan.
5. Saya merasa tidak akan dapat melepaskan diri dari bayang-bayang dan harapan tentangnya, dan saya berharap saya salah kaprah.
*****Mungkin bagi yang sudah membaca mengapaterlaluserius.blogspot.com atau shintiya.avesena.net merasa ini sama saja dengan postingan mereka. Tapi, saya berani berkata: jangankan meniru, terinspirasi saja tidak. Hanya saja mereka bergerak lebih cepat dari saya.
No comments:
Post a Comment